by Abu Basyer on Wednesday, December 29, 2010 at 6:12pm
Sahabat yang dirahmati Allah,
Kecantikan
dan kemanisan wanita solehah itu, tidak terletak pada kecantikan
wajahnya atau pada kemanjaannya, tetapi ianya terletak pada akhlak dan
budi pekertinya. Daya penarik wanita solehah itu, bukan pada kemanisan
bicaranya yang mengoncang iman para muslimin, dan bukan pula terletak
pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu, bukan dan tidak
sama sekali tetapi daya tarikannya terletak pada iman dan takwanya
kepada Allah S.W.T.
Wanita
solehah tidak berbangga dengan kecantikan luaran, kerana satu hari
nanti ianya akan lapuk di telan zaman, tetapi yang di jaga dan
pelihara adalah kecantikan dalaman , agar diri nya bersih dan sentiasa
mendapat rahmat Ilahi. Wanita solehah tidak berbangga dengan ilmu
duniawi yang dikuasainya, kerana ada lagi manusia yang lebih
berpengetahuan darinya. Wanita solehah tidak pula berdukacita atas
kekurangan dirinya kerana ada lagi insan yang lebih malang darinya.
Wanita
solehah sentiasa menjaga iman dan takwanya dan membuangkan segala
sifat-sifat keji yang ada di dalam hatinya. Wanita solehah merasakan
bahawa hidup di dunia ini hanya sementara dan di akhiratlah kehidupan
yang kekal abadi. Wanita solehah sentiasa menghiasi dirinya dengan
akhlak Islam, menutup aurat, berhati-hati di dalam percakapan dan
pergaulannya supaya terhindar daripada kemurkaan Allah. Wanita solehah
sentiasa menjaga lidahnya daripada mengumpat, memfitnah dan berkata
dusta. Wanita solehah melakukan ketaatan kepada Allah dan bersedia
menjadi isteri dan ibu solehah.
Di
manakah kecantika wanita solehah sebenarnya? Terdapat lapan
keistimewaan wanita solehah yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita
yang lain. Wanita solehah akan memiliki kecantikan yang sebenar.
Pertama : Menundukkan pandangan (ghadhdul bashar) nescaya hati dan jiwa akan semakin bening dan jernih.
Allah
S.W.T. berfirman maksudnya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya" (Surah an-Nur ayat 30-31)
Kedua : Sentiasa bersikap jujur, niscaya akan menjadi semakin manis.
Daripada
Abdullah bin Masud r.a. katanya sabda Nabi S.A.W. maksudnya :
"Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan
mengantarkan kepada syurga. Sesungguhnya seseorang biasa berlaku jujur
hingga ia disebut shiddiq (orang yang senantiasa jujur). Sedang dusta
mengantarkan kepada perilaku menyimpang (zalim) dari perilaku
menyimpang mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seseorang biasa
berlaku dusta hingga ia disebut pendusta besar."
( Hadis Riwayat Bukhari, Muslim dan Tirmizi).
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang
beriman,bertaqwalah kepada dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
jujur”
(Surah At-Taubah ayat 119).
Dalam
ayat lain, Allah S.W.T. berfirman, yang maksudnya: “Jikalau mereka
jujur kepada Allah, nescaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka”
(Surah Muhammad ayat 21)
Ketiga : Rasa malu yang lahir daripada Iman.
Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud :
"Malu itu sebahagian dari iman"
Daripada
Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Iman mempunyai
lebih daripada enam puluh cabang. Adapun malu adalah salah satu
cabang dari cabang iman."
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
Sayyidina
Ali bin Abi Thalib berkata : “Orang yang menjadikan sifat malu
sebagai pakaiannya, nescaya orang-orang tidak akan melihat aib dan
cela pada dirinya.”
Keempat : Sentiasa beristighfar yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang di lakukan.
Istighfar
merupakan syiar para nabi dan rasul, tidak ada seorang Nabipun yang
tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar.
Nabi
Adam a.s. dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka
perbuat sepertimana firman Allah S.W.T. dalam surah Al-`Araf ayat 23
maksudnya :" Keduanya berkata "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi".
Sabda
Nabi S.A.W. maksudnya : "Barangsiapa mengucapkan 'Astaghfirullahal
Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi' akan
diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan"
(Hadis Riwayat Al Hakim)
Kelima : Sentiasa menjaga kehormatan diri dan menutup aurat.
Perjalanan
harian kehidupannya penuh dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
S.W.T. Sentiasa menjaga kehormatan diri, menutup aurat, cukup
berhati-hati di dalam percakapan, pergaulan dan tidak menimbulkan fitnah
dan syak wasangka.
Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud " Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita solehah. "
(Hadis Riwayat Muslim)
Sabda
Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri)
itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan,
menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di
akhirat supaya masuk syurga mengikut pintunya mana yang ia suka
(mengikut pilihannya)."
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)
Firman
Allah S.W.T. maksudnya :"...Dan hendaklah mereka menutupkan kain
tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau
ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".
(Surah An-Nur ayat 31)
Keenam : Sentiasa bersifat tawaduk dan membina rasa ukhuwah.
Firman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala maksudnya : "(Mereka) keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."
(Surah al-Fath ayat 29)
Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh Nabi-Nya dengan firman-Nya yang
bermaksud : "dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman."
(Surah Asy-Syu'ara ayat 215)
Nabi
S.A.W. bersabda maksudnya : "Maukah kamu aku tunjukkan akhlak yang
paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf orang yang
menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung
silaturrahim orang yang memutuskanmu”
(Hadis Riwayat Baihaqi)
Nabi
S.A.W. bersabda maksudnya : “Maukah kamu aku tunjukkan amal yang
lebih besar pahalanya daripada solat dan puasa?” Sahabat menjawab,
“Tentu saja!” Rasulullah kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang
bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan
kembali saudara-saudara yang terpisah, menyambungkan berbagai kelompok
dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu)
adalah amal soleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin
dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia
menyambungkan tali persaudaraan”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ketujuh : Mengelakkan fitnah untuk menjaga kesucian diri .
Dari
Abu Malih Al- Hudzli : Kaum perempuan kota Himsh atau penduduk Syam
menemui Aisyah. lalu Aisyah berkata " Kamu adalah kaum perempuan yang
masuk ke kamar mandi. padahal, aku mendengar Rasulullah S.A.W.
bersabda maksudnya : "Siapa saja perempuan yang meletakkan pakaiannya
bukan di rumah suaminya, Allah akan membuka aibnya"
( Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Hakim )
Abu
Hurairah r.a pun menyebutkan, ketika turun ayat al- Mula'anah (
tentang suami-istri yang saling melaknat kerana tuduhan perbuatan
serong ) Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : " Siapapun perempuan
yang menemui suatu kaum yang bukan kerabatnya, ia akan tidak memperoleh
apapun dari Allah S.W.T dan Dia tidak akan memasukkannya ke syurga "
Dari
Aisyah ra berkata : “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki
beberapa kelebihan. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat
wanita lain yang lebih baik daripada wanita kaum Anshar dalam hal
keimanannya terhadap kitabullah dan apa-apa yang diturunkan-Nya. Ketika
turun surat An-Nur, pada potongan ayat (yang artinya) : Dan hendaknya
mereka memakai tudung sampai menutupi dada mereka. Maka saat itu pula
para suami membacakan kepada anak-anak perempuan, saudara-saudara
perempuan dan kerabat-kerabatnya setelah dibacakan, maka tidak ada satu
wanita pun kecuali mereka memakai tudung (jilbab) lalu mereka
melipatkannya di atas kepala mereka. Hal itu dilakukan kerana
kepercayaan dan keimanan mereka terhadap apa yang telah diturunkan Allah
dalam kitab-Nya. Kemudian tatkala mereka berada di belakang Nabi
Shallallahu Alaihi wasallam , mereka terlihat sudah mengenakan jilbab.
Seolah-olah di atas kepala mereka ada seekor burung ghirban.”
Hadis
di atas menunjukkan contoh perempuan yang tidak menjaga diri daripada
perkara-perkara yang boleh mendatangkan fitnah yang akan
menjerumuskan pada fitnah yang lebih besar.
Semoga
semua para wanita senantiasa menjaga kesucian diri mereka dan
elakkanlah segala bentuk fitnah yang mungkin boleh berlaku tanpa
disedarinya.
Kedelapan : Senantiasa berwudhu' niscaya akan bercahaya wajahnya di hari akhirat.
Nabi
S.A.W. bersabda maksudnya : "Umatku akan tampil pada hari kiamat
dengan wajah bersinar tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas
wudhu."
Sahabat yang dimuliakan,
Wahai
para wanita solehah yang budiman, jika kalian menghiasi diri kalian
dengan lapan perkara di atas, kalian akan menjadi wanita solehah
idaman lelaki soleh. Kalian telah meletakkan diri kalian ditempat yang
mulai di sisi Allah S.W.T. Kalian bakal menjadi ketua bidadari di
syurga yang lebih cantik daripada bidadari bermata jeli!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar