Senin, 16 April 2012
AKHIR PETUALANGAN SI PASIEN TERAKHIR
Untuk kedua kalinya wanita itu pergi ke dokter Hanung, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di kota Bandung. Sore itu ia datang sambil membawa hasil laboraturium seperti yang diperintahkan dokter dua hari sebelumnya. Sudah beberapa Minggu dia mengeluh merasa sakit pada waktu buang air kecil (drysuria) serta mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vagina discharge).
Sore itu suasana di rumah dokter penuh dengan pasien. Seorang anak tampak menangis kesakitan karena luka dikakinya, kayaknya dia menderita Pioderma. Disebelahnya duduk seorang ibu yang sesekali menggaruk badannya karena gatal. Di ujung kursi tampak seorang remaja putri melamun, merenungkan akne vulgaris (jerawat) yang ia alami.
KESABARAN DAN KASIH SAYANG SEORANG ISTRI/IBU YANG SHALIHAH
by Ummu 'Abdillah
Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat
nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah
pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang
Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah
tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
Rabi’ bin Ziad al-Haritsy…. Lebih Mendahulukan Martabat ILMU ketimbang seluruh harta dunia
Namanya adalah ar-Rabi’ bin Ziad al-Haritsy, gubernur Khurasan,
penakluk Sajistan dan komandan yang gagah berani sedang bergerak
memimpin pasukannya berperang di jalan Allah bersama budaknya yang
pemberani, Farrukh.
Setelah Allah memuliakannya dengan penaklukan Sajistan dan belahan
bumi lainnya, dia bertekad untuk menutup kehidupannya yang semarak
dengan menyeberangi sungai Sihun (sebuah sungai besar yang terletak
setelah Samarkand, perbatasan Turkistan) dan mengangkat bendera tauhid
di atas puncak bumi yang disebut dengan Negeri Di Balik Sungai itu.
by Abu Basyer on Wednesday, December 29, 2010 at 6:12pm
Sahabat yang dirahmati Allah,
Kecantikan
dan kemanisan wanita solehah itu, tidak terletak pada kecantikan
wajahnya atau pada kemanjaannya, tetapi ianya terletak pada akhlak dan
budi pekertinya. Daya penarik wanita solehah itu, bukan pada kemanisan
bicaranya yang mengoncang iman para muslimin, dan bukan pula terletak
pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu, bukan dan tidak
sama sekali tetapi daya tarikannya terletak pada iman dan takwanya
kepada Allah S.W.T.
9 KEISTIMEWAAN WANITA
9 KEISTIMEWAAN WANITA
1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang
yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW
akan hal tersebut, jawab baginda, ” Ibu lebih penyayang daripada bapa
dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya darjatnya
seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang
yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
Jagalah Alloh….
Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
Aku berada di belakang Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pada suatu hari. Beliau berkata kepadaku, Wahai anak,
sesungguhnya aku akan ajari engkau beberapa kalimat:
اِحْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ،
“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”
Yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi
larangan-larangan-Nya, Allah akan menjaga dunia dan akhiratmu.
اِحْفَظِ اللَّهَ تَجِدُهُ تُجَاهَكَ
“Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu”
Jagalah batasan-batasan dan hak-hak Allah. Engkau akan mendapati Allah memberikan taufiq kepadamu serta membantumu.
Jagalah batasan-batasan dan hak-hak Allah. Engkau akan mendapati Allah memberikan taufiq kepadamu serta membantumu.
HUKUM MEMANGGIL ISTERI DENGAN SEBUTAN ADEK UMMI UKHTIY DAN SEMISALNYA
Dalam masyarakat kita telah menjadi hal yang lumrah seorang suami memanggil isterinya ummi, atau sebaliknya isteri memanggil suaminya dengan sebutan abi. Hukum memanggil isteri dengan panggilan-panggilan dek, ummi, ukhtiy, teteh dan semisalnya hukumnya makruh karena dapat dikategorikan sebagai zhihar. Zhihar sendiri secara lughowi berarti punggung. Sedangkan menurut syar’i kata zhihar berarti ungkapan suami kepada istrinya “bagiku kamu seperti punggung ibuku, dengan maksud dia hendak mengharamkan isterinya bagi dirinya”.
Langganan:
Postingan (Atom)